ASN Wajib Pakai Produk Lokal Tiap Kamis

1 week ago 3
ARTICLE AD BOX
JAKARTA, NusaBali
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso siap menggandeng pemerintah daerah (pemda) untuk terapkan program wajib pakai produk lokal setiap hari Kamis.

Budi menyampaikan bahwa program Gerakan Kamis Pakai Lokal (Gaspol) diluncurkan pertama kali di lingkungan Kementerian Perdagangan (Kemendag) merupakan sebuah permulaan. Menurutnya, nantinya program ini juga bisa diterapkan di tiap-tiap daerah.

"Gerakan ini akan kita lanjutkan ke daerah-daerah. Jadi nanti kita akan kerja sama dengan pemerintah daerah, khususnya pegawai pemerintah, baik pusat maupun daerah, bisa mempelopori untuk menggunakan produk lokal," ujar Budi, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis.

Ia menjelaskan tujuan program ini adalah agar produk-produk lokal dapat mengisi pasar dalam negeri, khusus hasil karya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dengan banyaknya produk UMKM yang bersaing di pasar dalam negeri, kata Budi, maka daya saingnya pun akan meningkat.

"Ini salah satu cara agar peningkatan daya saing meningkat, kemudian produk-produk dan industri kita dapat berjalan dengan baik," katanya lagi.

Lebih lanjut, program Gaspol juga bertujuan untuk mengamankan pasar dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memberdayakan UMKM.

Mendag menyebut produk-produk dalam negeri akan terus dipromosikan melalui ritel modern hingga platform digital.

"Jadi yang produk dalam negeri kita terus membantu agar dari sisi pemasarannya bagus, dengan cara kita bekerja sama dengan ritel modern, department store, mal, dan platform-platform untuk menjual, mengutamakan produk-produk di dalam negeri," kata Budi pula.

Kemendag mencatat kegiatan penjajakan bisnis (business matching) bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berhasil mencatatkan nilai transaksi sebesar 13,86 juta dolar AS atau setara Rp233,14 miliar periode Januari-Maret 2025.

Nilai transaksi itut terdiri atas pemesanan pembelian (purchase order/PO) senilai 3,91 juta dolar AS dan potensi transaksi 9,95 juta dolar AS.

Sepanjang Januari-Maret 2025, telah dilaksanakan 219 kegiatan business matching. Kegiatan ini terdiri atas 145 pertemuan pelaku UMKM dengan para perwakilan perdagangan RI di luar negeri (pitching) dan 74 pertemuan dengan pembeli (buyer) mancanegara.
Read Entire Article