ARTICLE AD BOX
Lagu ini akan menjadi rilisan kedua dari grup musik rock klasik asal Klungkung tersebut, menyusul debut ‘Sadar Diri’ yang dirilis pada Kamis, 12 Desember 2024 lalu. Sejak dirilis 4 bulan lalu, video klip ‘Sadar Diri’ telah ditonton lebih dari 14.500 kali di kanal YouTube resmi Bandstar Bali.
Single kedua ini digawangi oleh I Made Adi Wiratama alias Bentar selaku pencipta lagu, vokalis dan gitaris. Dia tampil bersama Kadek Goodboy (lead gitar), Demink (bass/backing vokal), dan Gus Jayax (drum). Proses perekaman dilakukan di studio Shuntirteen, video klip digarap metangi_visual, dengan Alit Widiarta dan Deva sebagai kameramen.
“Lagu ini terinspirasi dari kisah nyata teman saya bernama Segara Yoga. Waktu itu dia cerita soal pacarnya yang selingkuh. Kata-katanya yang pertama kali dia ucapkan dia bilang ‘Cang sing ngidang sing De’. Ceritalah dia tentang masalah hubungannya itu dan dari situ saya dapat ide untuk lagu ini,” ungkap Bentar saat dihubungi NusaBali, Minggu (20/4) sore.
‘Beli Sing Ngidang’ menceritakan seseorang yang berkali-kali dikhianati pasangan hingga akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan karena tak sanggup lagi bertahan. Adegan perpisahan karena ketahuan selingkuh pun menjadi highlight dalam video klipnya. “Di video itu ada adegan berantem karena si cewek ketahuan selingkuh. Terus si cowok bilang, ‘Sing ngidang lanjutin hubungan ne nok’ (sudah gak bisa lagi untuk hubungan ini dilanjuti),” jelas Bentar.
Pesan dalam lagu ini cukup dalam yaitu soal batas kesabaran dalam hubungan. Seperti penggalan liriknya "Ulian sesai ragan beli, menepuki adi ngajak nak muani. Pesu melali, gonta-ganti nak muani. Beli sing ngidang, beli sing ngidang,” lewat lagu ini, Bentar ingin menyampaikan soal pentingnya menjaga kepercayaan dalam hubungan. Ketika kepercayaan sudah hancur dan masalah terjadi berulang kali, maka tidak ada pilihan selain mengakhiri hubungan dengan tegas.
Dibanding single pertama berjudul ‘Sadar Diri’ single kedua ini digarap lebih total dari segi aransemen dan visual. Dia menyebut proses recording lagu ini rampung dalam waktu kurang dari satu bulan. “Untuk single kedua ini, saya lebih menonjolkan ke aransemen sama ke video klipnya lebih totalitas. Untuk proses perekamannya itu pun saya mengatur waktu tidak mendadak seperti lagu pertama. Mungkin lagu kedua ini lebih ke arah profesional kerja teman-teman sih,” tuturnya.
Dari segi musikalitas, Bandstar Bali tetap mempertahankan genre rock klasik dengan sentuhan lokal. Meski kerap dikatakan menyajikan nuansa yang mirip seperti band lokal terkenal yaitu KISS, Bentar menyebut inspirasi terbesarnya justru berasal dari Raja Band saat era vokalis Made Rai Januarta alias Rai Kelinci, serta Lolot.
Bentar juga berharap dari rilis single kedua ini bisa membangkitkan semangat musisi lokal, khususnya di Klungkung. “Harapannya, teman-teman musisi di Klungkung bisa lebih semangat berkarya. Mudah-mudahan lagu ini bisa jadi pemantik,” ujarnya.
Ke depan, Bandstar Bali berencana merilis mini album setelah peluncuran single kedua ini. “Rencana, astungkara dua bulan lagi mulai garap mini album. Karena keterbatasan budget, kami buat mini album dulu, semoga lancar,” harapnya.
Meski perjalanan membangun band tak selalu mulus, dengan tantangan utama soal komitmen dan dana, Bentar tetap optimis. “Setelah rilis lagu pertama, hubungan antar personel juga mulai membaik. Kami belajar untuk nggak egois dan saling mengerti,” tuturnya.
Dia pun menyampaikan pesan bagi pendengar musik Bali, “Semoga karya kami bisa dinikmati dan mendapat dukungan dari semua pihak. Supaya kami bisa terus lebih banyak berkarya untuk Bali,” pungkasnya.
Single ‘Beli Sing Ngidang’ siap menjadi pengingat akan pentingnya kejujuran dalam hubungan, dibalut dengan musik rock penuh karakter khas Bandstar Bali. 7 t