Bawaslu Bali Perkuat Kerja Sama dengan Kampus

6 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
Hal ini ditegaskan oleh Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Bali, Ketut Ariyani, saat mendampingi audiensi Bawaslu Kota Denpasar dengan Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, di kampus setempat, Jumat (23/5).

Ariyani menyebut, kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya menciptakan hubungan yang sinergis dan harmonis antara penyelenggara pemilu dengan pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan keilmuan. “Perguruan tinggi adalah mitra strategis dalam mendorong pengawasan partisipatif. Edukasi pemilu harus menjadi tanggung jawab bersama, termasuk dari kalangan akademisi,” ujar Ariyani.

Menurut Ariyani, Bawaslu Bali telah menjalin sejumlah kemitraan serupa dengan berbagai universitas di Bali. Ia menilai, kerja sama dengan kalangan kampus membuka ruang baru untuk menyebarluaskan literasi kepemiluan, khususnya dalam membangun demokrasi yang berkelanjutan. “Melalui kolaborasi ini, kami berharap pengawasan pemilu tidak hanya menjadi isu musiman, tapi menjadi bagian dari kesadaran bersama yang terus tumbuh, termasuk melalui program-program kampus seperti MBKM dan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru,” tambah Ketua Bawaslu Bali periode 2018-2023 ini.

Senada dengan itu, Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar, Dr Made Sukamerta, menyambut positif inisiatif yang ditawarkan Bawaslu. Menurutnya, kemitraan ini dapat memperluas jangkauan edukasi demokrasi sekaligus menjadi sarana penting untuk menangkal hoaks dan misinformasi seputar pemilu yang kerap menyasar generasi muda. “Kami siap melibatkan mahasiswa dalam memberikan pemahaman mengenai pentingnya menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap informasi hoaks seputar kepemiluan. Kami berharap kemitraan ini dapat berjalan berkelanjutan,” pungkas Sukamerta, didampingi jajaran wakil rektor Unmas.

Langkah Bawaslu Bali ini menjadi bagian dari strategi kelembagaan untuk memperkuat ekosistem demokrasi partisipatif, tidak hanya melalui regulasi dan pengawasan teknis, tetapi juga dengan pendekatan edukatif yang menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat. adi
Read Entire Article