ARTICLE AD BOX
Menurut Guntur Romli, upaya pengiriman penyusup dan provokator ini merupakan kejadian berulang. Ia menyebutkan bahwa, setelah penangkapan sejumlah penyusup pada sidang pekan lalu, Kamis (17/4), aksi serupa kembali terjadi pula pada Kamis (24/4) kemarin.
"Setelah tertangkapnya para penyusup ke sidang Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pekan lalu, tidak berhenti dengan mengirimkan kembali penyusup dan provokator pada sidang hari ini (kemarin,red)," ujar Guntur Romli.
Guntur Romli menjelaskan, kronologi kedatangan kelompok yang diduga provokator tersebut. Mereka tiba terlambat sekitar pukul 10.00 WIB, saat sidang telah dimulai dan ruang sidang sudah penuh. Kelompok tersebut mengenakan kaos putih bertuliskan "SaveKPK" dan berusaha memaksa masuk ke dalam ruangan. Upaya mereka dihalangi oleh petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) Pengadilan dan Satuan Tugas (Satgas) PDI Perjuangan. Akhirnya, mereka memilih duduk di pojok lobi ruangan PN Jakarta Pusat. Insiden memanas saat jeda sidang sekitar pukul 12.15 WIB.
Ketika Hasto Kristiyanto bersama tim penasihat hukumnya menggelar konferensi pers, salah seorang dari kelompok tersebut tiba-tiba merangsek ke tengah kerumunan sambil berteriak-teriak. Satgas PDIP dengan sigap mengamankan individu tersebut dan mengusir rekan-rekannya yang juga mengenakan kaos putih dari area lobi. Akibat gesekan ini, aparat kepolisian kemudian masuk ke dalam Gedung Pengadilan. Terjadi aksi dorong-dorongan, dan sejumlah anggota polisi berusaha menangkap dua orang anggota Satgas PDIP yang dibela oleh anggota Satgas lainnya.
Guntur Romli meluruskan kabar yang beredar mengenai bentrok antara polisi dan Satgas PDIP. Ia menegaskan, bahwa yang terjadi hanyalah dorong-dorongan.
"Keributan berhasil diredam setelah pembicaraan dua pihak," ungkapnya. Guntur Romli menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak kepolisian yang dinilai masih meloloskan oknum yang diduga provokator dan penyusup, sehingga memicu terjadinya keributan di lingkungan pengadilan. "Kami menyayangkan pihak kepolisian masih meloloskan para provokator dan penyusup sehingga memancing keributan ini," tegasnya.
Lebih lanjut, PDIP mendesak pihak kepolisian untuk melakukan investigasi mendalam dan membongkar pihak-pihak yang berada di balik pengiriman para provokator dan penyusup yang secara konsisten hadir dalam setiap sidang Hasto Kristiyanto. "Kami juga mendesak pihak kepolisian untuk membongkar pihak-pihak yang meng-order para provokator dan penyusup itu yang selalu hadir di setiap sidang Sekjen PDI Perjuangan," pungkas Guntur Romli. Guntur Romli pun, mengakhiri pernyataannya dengan semboyan "Satyam Eva Jayate" yang berarti "Kebenaran Pasti Menang". k22