ARTICLE AD BOX
Namun, untuk merealisasikan wacana ini Pemkab Klungkung harus menggenjot fasilitas rumah sakit dan SDM (sumber daya manusia) agar bisa memberikan pelayanan maksimal.
Direktur RSUD Gema Santi Nusa Penida, dr I Ketut Rai Sutapa, Sabtu (17/5) mengatakan, saat ini hanya ada 4 dokter spesialis tetap berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara) di RS Gema Santi, masing-masing dokter Spesialis Anak, Spesialis Bedah, Spesialis Penyakit Dalam (Internis), dan Spesialis Penyakit Saraf. Sisanya rumah sakit di pulau terluar Provinsi Bali itu masih mengandalkan tenaga tidak tetap.
Dokter spesialis tidak tetap ini merupakan bagian program PGDS (Program Pendayagunaan Dokter Spesialis), yakni untuk layanan Spesialis Obgyn, Radiologi, Patologi Klinik.
Untuk naik kelas dari tipe D ke tipe C, menurut dr Sutapa, RS Gema Santi masih harus mempertimbangkan ketersediaan tempat tidur (TT) untuk perawatan pasien. Untuk RS Tipe C, minimal tersedia 100 tempat tidur. RS Gema Santi harus terdiri dari tempat tidur intensif minimal 10 persen dari total kapasitas tempat tidur yang tersedia, serta tempat tidur isolasi sejumlah minimal 10 persen dari total kapasitas tempat tidur yang tersedia.
Ditegaskan dr Sutapa, untuk saat ini di RS Gema Santi dengan Tipe D, berkapasitas 50 tempat tidur perawatan, serta 6 tempat tidur intensif, dan 9 tempat tidur untuk isolasi. “RS Gema Santi yang saat ini memiliki fasilitas jumlah 50 tempat tidur, sebenarnya sudah mencukupi untuk layanan rawat inap,” ujar dr Sutapa.
Namun melihat kebutuhan masyarakat saat ini, kata dr Sutapa, perlu ditambah lagi dengan pelayanan spesialis agar lengkap, sehingga rujukan juga berkurang. Hal ini harus ditunjang dengan penambahan dokter spesialis dan sarana prasarana. Rujukan yang cukup tinggi saat ini yakni spesialis jantung, bedah orthopedi, serta hemodialisa (cuci darah). “Untuk tahun 2025 ini, hemodialisa kami sudah buka,” kata dr Sutapa.
Ia berharap kebutuhan dokter spesialis di RS Gema Santi Nusa Penida bisa terpenuhi. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang harus menyeberang lautan, untuk dirujuk ke rumah sakit di luar Nusa Penida.
Sementara Bupati Klungkung I Made Satria mengatakan, mengenai kekurangan dokter spesialis menjadi tantangan tersendiri di RS Gema Santi. Pihaknya berencana menawarkan insentif menarik guna menarik minat dokter bertugas di Nusa Penida. Ia juga membuka kemungkinan kerja sama dengan pihak swasta dalam pengembangan fasilitas rumah sakit.wan