Mesin Hanyut, Produksi Gula Semut Mandeg

1 day ago 8
ARTICLE AD BOX
Gula semut adalah gula aren yang dihancurkan melalui pengolahan panjang. Gula semut berbentuk serbuk mirip gula pasir. Biasanya gula semut digunakan untuk campuran kopi. 

Perbekel Karyasari I Wayan Muliastra mengatakan gula semut sudah hampir tidak diproduksi dua tahun lebih. Karena memang seluruh mesin pengolahan hilang akibat longsor tahun lalu. "Sekarang masih tutup dulu, karena kami belum dapat mesin - mesin itu," ujarnya Jumat (30/5). 

Perihal itu, kata Muliastra, telah melaporkan kepada dinas terkait. Karena masalah anggaran diminta untuk menunggu terlebih dahulu. "Ya kita tunggu, karena dalam penganggaran ini kan berproses. Tapi berharap segera mendapat mesin lagi biar bisa produksi gula semut," harapnya. 

Dia menyebutkan gula semut ini bahan bakunya sama dengan gula aren yakni tuak jaka (air pohon enau). Bedanya hanya saat proses pembuatan. Gula semut ini adalah gula aren batok (yang sudah dicetak) dilebur kembali menggunakan mesin hingga berbentuk serbuk. 

Pada proses peleburan ini hingga menjadi serbuk melalui berbagai tahapan. Dari dilebur kemudian diayak hingga kadar airnya berkurang. "Biasanya sering digunakan ngopi namun harganya jauh memang lebih mahal untuk gula semut," beber Muliastra. 

Adapun harga dari gula semut ini kisaran Rp 80.000 per kilogram sedangkan untuk gula aren hanya kisaran Rp 29.000 – Rp 30.000 per kilogram. "Pada saat produksi gula semut ini kami sering mendapat pesanan dari dinas - dinas untuk dijadikan pajangan berkaitan dengan promosi potensi desa," tegasnya. 

Disinggung terkait dengan produksi gula aren, Muliastra menyebutkan lancar. Termasuk dari segi harga gula aren masuk dalam fase menjanjikan. "Kalau gula aren sering produksi. Bahkan produksi lancar. Selain itu petani tidak sampai menyimpan produksi lama - lama karena peminatnya tinggi," tandasnya.7des
Read Entire Article