Review Samsung Galaxy A56 5G: Bawa Fitur AI Eksklusif, Semakin Cantik dan Komplit

12 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Meramaikan momen Ramadan kemarin, Samsung hadirkan dua varian Galaxy A Series terbarunya yang dibekali dengan Awesome Intelligence. Dari keduanya, tentu Samsung Galaxy A56 5G jadi opsi yang lebih premium dibandingkan A36 5G. Punya fitur AI lebih komplit, bahkan diturunkan dari lini flagship, tampil dalam desain yang semakin stylish, membawa performa signifikan lebih kencang.

Kalau dari A54 ke A55 naik kelas dalam hal material bodi, dari A55 ke Galaxy A56 dibuat lebih tipis dan ringan, sekaligus memberikan layar sedikit lebih lega meski dimensinya kurang lebih setara. Resolusi kamera depan turun signifikan, tetapi kualitas foto maupun video justru lebih baik, berkat sensor yang lebih superior. Dukungan pembaruan softwarenya juga tak kalah superior, sampai enam tahun!

Tak heran bila selama pekan Lebaran kemarin, saya sudah melihat cukup banyak orang yang sudah menggenggam Samsung Galaxy A56 5G, meski masa pre-ordernya benar-benar baru selesai. Bila Gizmo friends juga tertarik dan ingin mengetahui kelebihan dan kekurangannya sebelum membeli, simak review Samsung Galaxy A56 5G berikut ini.

Desain

Desain Samsung Galaxy A56 5G

Makin stylish, makin ringan, makin tipis, makin beda. Samsung Galaxy A56 tampil lebih premium dibandingkan generasi sebelumnya. Bobotnya turun dari 213 gram menjadi 198 gram, sementara ketebalannya turun dari 8,2mm menjadi 7,4mm. Saya juga merasa sudut-sudut bodinya juga terasa lebih nyaman dalam genggaman.

Semua faktor tersebut, membuat Samsung Galaxy A56 5G lebih mudah masuk berbagai ukuran kantong, nyaman digenggam seharian, dan tetap aman meski dipasangkan dengan case alias tak menjadi terlalu tebal atau berat. Samsung menyediakan cukup banyak pilihan case resmi, yang bisa kamu intip di sini. Meski rasanya sayang, mengingat build quality terasa solid dengan kaca depan belakang dan bingkai aluminium.

Sisi samping Samsung Galaxy A56 5G tetap membawa ciri khas lekukan Key Island, disebut untuk mempermudah jari menemukan tombol esensial tanpa harus melihat. Yang paling saya suka sih, perubahan modul kamera belakangnya, kini dibuat berbeda dan kontras dengan warna hitam pada keempat opsi warnanya. Menurut saya justru membuatnya berbeda dari Galaxy S Series, maupun A Series yang jauh lebih terjangkau.

Semua opsi warna Samsung Galaxy A56 5G memiliki permukaan bodi belakang glossy, sehingga bekas sidik jari mudah timbul. Namun dalam opsi warna cerah, jadi sedikit samar, sehingga tak begitu mudah terlihat kotor. Sertifikasi IP67 tetap dibawa, membuatnya aman terkena debu atau masuk ke dalam air bersih. Untuk bagian ini, bisa dibilang naik kelas dengan profilnya yang semakin kompak, sembari tetap membawa kombinasi material premium.

Layar

Bezel layar Samsung Galaxy A56 5G

Dimensi kurang lebih sama, lebih tipis dan ringan, tapi dimensi layar Samsung Galaxy A56 5G justru sedikit lebih besar, kini mencapai 6,7 inci. Hal ini dapat tercapai berkat keempat sisi bezelnya yang dibuat lebih tipis—meski tak dapat dipungkiri, untuk segmen harganya, bukan yang tertipis dengan bezel bawah yang masih sedikit lebih tebal. Menurut saya pribadi, bukan kekurangan yang berarti, asalkan panel layarnya berkualitas.

Samsung Galaxy A56 5G punya layar Super AMOLED 120Hz yang bisa menyala cerah hingga maksimum 1900 nits, jadi sudah aman banget untuk penggunaan luar ruangan. Seperti kaca belakang, kaca depannya pun sudah terproteksi Gorilla Glass Victus+. Punya resolusi full HD+, dan sudah mendukung standar HDR10+. Secara visual, sangat memuaskan dan setara kelas flagship.

Menariknya, Samsung memberikan fleksibilitas lebih tinggi terkait pewarnaan layar. Pada menu Settings, ketika kamu memilih profil layar “Vivid”, kamu bisa mengatur intensitas saturasinya sesuai keinginan. Ada baiknya untuk tidak mengaturnya terlalu tinggi, supaya standar warna lebih pas, agar warna foto tetap sesuai ketika dilihat di layar smartphone/perangkat lainnya.

Sensor sidik jari Samsung Galaxy A56 5G juga tentu sudah in-display. Menurut saya posisinya sudah pas, dan tergolong reliabel, walaupun bukan yang paling instan saat membaca sidik jari. Secara keseluruhan, terlepas dari bezel, visual yang disajikan lewat layar Samsung Galaxy A56 5G sudah bisa memanjakan mata, sesuai smartphone Samsung pada umumnya pada berbagai segmen harga.

Kamera

Kamera Samsung Galaxy A56 5G

Kalau Gizmo friends hanya melihat secara spesifikasi di atas kertas, kamera Samsung Galaxy A56 5G memang terasa sama-sama saja, bahkan terkesan downgrade pada sensor kamera depan. Namun bisa dibilang, pengalaman penggunaannya meningkat secara keseluruhan. Meski memang tidak signifikan, namun tetap patut diapresiasi.

Sensor utamanya gunakan Sony IMX906 50MP OIS dengan dimensi cukup besar di 1/1,56 inci, dipasangkan dengan ultra-wide 12MP IMX258, dan sensor makro 5MP. Ya, sayangnya belum ada sensor telefoto. Sementara di depan, secara resolusi turun menjadi 12MP, namun jenis sensornya lebih baik dan terlihat dari hasil foto maupun video.

Tampilan antarmuka kamera Samsung Galaxy A56 5G dibuat lebih simpel—mungkin perlu pembelajaran karena sejumlah pintasan berpindah lokasi, tetapi tidak membutuhkan waktu lama. Fiturnya juga semakin komplit, terutama untuk foto dan video yang sudah diambil. Menyoal kualitas, dari sensor utama, kurang lebih masih mirip seperti generasi sebelumnya. Pendekatan warna tergolong natural, dan detailnya pas, tanpa efek oversharpening yang kuat.

Sensor ultra-wide milik Samsung Galaxy A56 5G punya sudut pandang cukup lebar, sehingga wajar kalau ada distorsi (yang bisa dikoreksi lewat galeri bawaan), menurut saya wajar dan justru membantu untuk menangkap lebih banyak obyek dalam sebuah frame. Ketika kondisi malam hari, mode malam bisa aktif secara otomatis, meski tergolong cukup jarang ketika sensor utama digunakan. Wajib aktif ketika menggunakan sensor ultra-wide agar detail meningkat.

Bagaimana dengan kamera selfie Samsung Galaxy A56 5G?  Walau turun secara resolusi, overall lebih memuaskan. Mulai dari dynamic range, bagaimana pencahayaan wajah lebih konsisten, skin tone yang lebih akurat, dan detail yang juga sedikit meningkat. Menjadi bukti kalau resolusi tidak menjadi satu-satunya acuan kualitas sebuah sensor kamera, ya.

Ketika memanfaatkan mode Pro untuk hasilkan foto dengan shutter 0,5 detik dari sensor utama, hasil foto juga tergolong steady—mengindikasikan OIS yang tergolong superior (untuk tangan saya yang tidak begitu stabil).

Hasil foto lengkap dari kamera Samsung Galaxy A56 5G, bisa kamu akses lewat album berikut ini.

AP1GczNxEGVKZYOwHB1nMmTWX uEWXsCk1N6vCDka9zYMCu5LrTJsw9ShTxaAUim kX8e9TGhg9utBJkSYP7yLzCPehDb F7kDnI9DGxihLPKxv m ZdTXKM=w2400Menggunakan sensor ultra-wide, dynamic range tergolong optimal
AP1GczMp9faXsJQ4 yGmIMeHbcs2KyFn9 uFRvr2d MKrYTV ZHyAGjoURXfZMenggunakan sensor utama, 1x zoom
AP1GczMRsYAhdmBUVEQhZxMHuyK87KFFuJrNRnWEtdyt56E69oe2h9LnfDc16mq1w0y 1l ae7HJWbBqHANwyAm61usZuk3lpCOQyFZGD9ImGEAbTCptrtPK=w24004x digital zoom masih cukup usable selama pencahayaan masih berlimpah
AP1GczNbUqce4kKvMXhCcIc2CY8Kamera selfie dengan sensor baru, berikan detail lebih baik dan warna kulit lebih akurat
AP1GczMly1jZbJe9u1Pz56WkHtA6cTqqVxbWRslqjp6NYMemanfaatkan mode portrait
AP1GczO6V8lEqHzjciDW0MpBEjYSSkmeewAFjwx cwOS3F8i6fxkDFPQE9KUcZqTHipi42qGdEkKDe1DLeRlZMhbYlHMsHOiGc28t1C4ecy6gJKquuMED z6=w2400Kini ada opsi 2x portrait untuk foto dengan hasil lebih dekat obyek utama
AP1GczNhjsfEOXZyJBw2PxhOCYcAd4tpJSKlGQtz1t b7 XCKPEYfzsqxkS vqgDalam skenario indoor cukup gelap, foto ini diambil tanpa mode malam aktif
AP1GczMURB3tmamEuvE1XerSbGTWeB8mMufpeXSdXGMt689n0kTBTk4 pOOrds7TKwwrxJl0op6d0INxffa9J4LFMWvV34yrHk1Qi FPq6odVucyY Kzbw1J=w2400Sementara dengan sensor ultra-wide, mode malam aktif untuk menambahkan detail
AP1GczNVrbWn qv27OjMnegQjou01VnUWUwvV1rjq3jmL3DrBHSWTP mhzZb2SqIEfc7sH1M6YikuoZPtEcJ4wOgKPmRfwCRlwdw7vv12tBbsuKn9sYRnyPO=w24002x digital zoom masih bisa digunakan untuk mengambil detail makanan/minuman dalam pencahayaan indoor malam

Untuk video, ada bagian yang menarik. Semua sensor mampu merekam hingga resolusi 4K 30fps, baik sensor utama, ultra-wide, sampai kamera selfie. Dan membawa keunggulan smartphone Samsung, kamu bisa berganti sensor ketika perekaman berlangsung. Kabar baiknya, perpindahan dari sensor utama dan ultra-wide, kini lebih instan tanpa ada efek suara yang terpotong.

Menurut saya Samsung bisa meningkatkan transisi dengan memberikan efek perpindahan yang halus, agar footage terlihat lebih smooth. Sementara untuk perpindahan dari kamera depan ke belakang, masih ada jeda—wajar, mengingat bahkan tidak semua flagship punya kemampuan ini. Untuk footage video Samsung Galaxy A56 5G sendiri, menurut saya masih jadi juara di kelas Android menengah.

Videonya cukup detail, warnanya pas, kamera depannya semakin memuaskan dengan pencahayaan wajah konsisten, dan stabilisasi video tergolong mantap termasuk dalam resolusi tertinggi sekalipun (kecuali ultra-wide saat kondisi low-light, dan lagi-lagi masih sangat wajar). Kualitas mikrofonnya pun top notch, membuat Samsung Galaxy A56 5G pas sebagai opsi smartphone untuk mobile vlogging.

Ingin memperlambat footage? Fitur instant slow-mo yang sebelumnya dibawa lewat flagship, hadir di Samsung Galaxy A56 5G, di mana kamu cukup sentuh-dan-tahan video saat diputar dan momen langsung bergerak lambat secara otomatis. Mau bikin video pendek otomatis dari banyak potongan video yang sudah diambil? Pakai saja fitur Auto Trim, cukup pilih klip-klip videonya, dan smartphone siap mengolahnya otomatis. Menjadi bagian dari Awesome Intelligence yang ditawarkan.

Sedikit catatan, saya tidak menemukan opsi rekam 1080p 60fps lewat kamera selfie-nya, padahal ditawarkan di generasi sebelumnya. Semoga bisa dihadirkan lewat pembaruan software berikutnya, karena secara hardware, seharusnya tidak ada limitasi untuk bisa hadirkan kemampuan satu ini.

Fitur

Circle to Search Samsung Galaxy A56 5G

Bagian ini bisa dianggap sebagai salah satu nilai jual Samsung paling unggul. Samsung Galaxy A56 5G sudah menjalankan Android 15 dengan One UI 7 terbaru—lebih baru dibandingkan pengguna Galaxy S24 Series yang masih harus menanti lewat pembaruan software. Nah, omong-omong soal pembaruan, Samsung berikan hingga enam tahun baik versi OS sampai keamanan rutin, meningkat dari yang sebelumnya empat tahun. Mantap bukan?

Fitur seperti Now Brief, masih eksklusif di lini flagship, tetapi pembaruan seperti Now Bar hadir di Samsung Galaxy A56 5G, memudahkan kamu untuk akses aplikasi esensial seperti Maps, perekam suara, alarm, dan lainnya tanpa harus membuka kunci layar. Lalu bagaimana dengan kelengkapan fitur AI-nya? Lebih sederhana dari flagship, tetapi masih tergolong komplit.

Ada fitur Read Aloud untuk membacakan isi sebuah situs lewat peramban (browser) Samsung, Circle to Search, sampai AI Select yang bisa memotong bagian layar menjadi gambar bergerak dan sejenisnya. Lalu pada aplikasi galeri bawaan, juga hadir fitur Object Eraser yang kemampuannya cukup oke untuk hapus obyek menganggu. Juga bisa meningkatkan ketajaman foto lewat Remaster, atau menambahkan efek blur dengan Background blur.

Best Face Samsung Galaxy A56 5G

Nah, selain Instant Slow-mo serta Auto trim, Samsung Galaxy A56 5G juga membawa sebuah fitur AI yang tidak ada di Galaxy A36 5G, yakni Best Face. Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan kamu untuk mengubah ekspresi wajah. Penting dalam sebuah foto grup, ketika ada orang yang matanya tertutup, bisa diganti dengan ekspresi yang lebih pas. Dengan catatan, foto harus diambil dengan mode Motion Photos aktif ya.

Kualitas speaker stereo maupun vibration motor pada Samsung Galaxy A56 5G bisa dibilang oke, bukan yang terbaik, tetapi tidak buruk juga. Saya juga menyukai fitur keamanannya yang komplit, termasuk Knox Vault, sampai fungsi untuk mencegah instalasi aplikasi berbahaya. Membuat smartphone ini pas untuk orang tua, supaya tercegah dari spam dalam bentuk beragam yang umumnya datang dari WhatsApp atau platform sejenis.

Performa

Skor Antutu Samsung Galaxy A56 5G

Samsung Galaxy A56 5G membawa chipset rilisan baru dari Samsung, yaknI Exynos 1580 octa-core 4nm dengan arsitektur CPU yang lebih superior serta GPU yang meningkat signifikan dibandingkan seri sebelumnya. Umumnya berdasarkan pengalaman saya mengulas smartphone Samsung dengan cip Exynos baru, performanya baru akan optimal setelah beberapa bulan atau melalui sejumlah pembaruan software.

Tetapi untuk Samsung Galaxy A56 5G, saya merasa sudah tergolong optimal sejak awal. Multitasking dan kecepatan untuk akses aplikasi tergolong instan, suhu bodi juga relatif terjaga. Termasuk ketika digunakan untuk bermain game, mulai dari MLBB sampai Genshin Impact, bisa dilibas dengan setting grafis yang cukup tinggi untuk segmen harganya, terutama untuk sebuah perangkat yang tidak dipasarkan sebagai smartphone gaming.

Game Booster Samsung Galaxy A56 5GSamsung sematkan fitur Game Booster dengan pengaturan ekstra cukup komplit

Overall, pengalaman penggunaannya, selaras dengan peningkatan skor Antutu lebih dari 200 ribu poin dibandingkan generasi sebelumnya. Semoga bisa lebih kencang atau terus optimal, hingga Samsung Galaxy A56 5G mendapatkan pembaruan di tahun kelima sampai keenam.

Baterai

Baterai Samsung Galaxy A56 5G

Dengan kapasitas 5,000 mAh, tentu baterai Samsung Galaxy A56 terkesan inferior dibandingkan kompetitornya yang mungkin sudah mencapai 20% lebih tinggi. Namun untuk penggunaan seharian penuh, masih sangat bisa diandalkan. Termasuk saat digunakan secara lebih intensif untuk akses kamera maupun mengaktifkan hotspot.

Hanya saja, kalau memang digunakan intens seharian penuh, mungkin sudah perlu mengisi daya sebelum tidur supaya tidak terbangun dengan kondisi baterai habis. Kabar baiknya, Samsung Galaxy A56 5G kini sudah mendukung fast charging 45W—ya, bahkan lebih tinggi dari varian dasar Galaxy S25 5G yang masih terbatas di 25W.

Mengisi daya dari kisaran 5%, dalam waktu 30 menit saja, sudah bisa mencapai kurang lebih 70%. Sementara untuk mencapai 100%, masih sekitar 70 menit atau lebih dari satu jam. Setidaknya, proses isi daya baterai Samsung Galaxy A56 5G dalam 30 menit pertama sudah tergolong instan. Lengkap dengan fitur ekstra seperti memberikan limit 80% sampai opsi bypass charging saat bermain game untuk menjaga masa pakai baterai.

Kesimpulan

Kelengkapan unboxing Samsung Galaxy A56 5G

Kalau mau dicari kekurangannya, tentu ada. Bezel layar bukan yang paling tipis, kamera tanpa sensor telefoto, tidak ada slot kartu microSD, sampai satuan angka fast charging yang mungkin masih tertinggal. Namun apakah semuanya menjadi faktor penentu utama? Tentu tidak, bergantung dari kebutuhan masing-masing.

Yang pasti, Samsung Galaxy A56 5G bisa hadir sebagai smartphone kelas menengah dengan desain stylish nan solid, layar berkualitas, performa yang juga andal, plus fitur AI komplit dengan dukungan software paling lama, membuatnya paling pas untuk pemakaian jangka panjang. Dukungan eSIM juga hadir, atau yang lebih esensial untuk kreator seperti kualitas video serta kemampuan untuk berpindah sensor saat sedang merekam.

Menariknya, kamu bisa menemukan harga Samsung Galaxy A56 5G lebih terjangkau di e-commerce, bahkan mulai Rp5,5 jutaan dengan diskon platform. Membuatnya semakin layak untuk menjadi opsi terbaik. Membawa racikan yang baik untuk membuatnya menjadi pilihan pas bagi lebih banyak jenis konsumen.

Spesifikasi Samsung Galaxy A56 5G

Samsung Galaxy A56 5G APSKlik pada gambar untuk spesifikasi lebih lanjut

General

Device Type Smartphone
Model / Series Samsung Galaxy A56 5G
Released 06 Maret, 2025
Status Available
Price Rp6.199.000 (8/128GB), Rp6.699.000 (8/256GB) Rp7.199.000 (12+256GGB)

Platform

Chipset Exynos 1580 (4 nm)
CPU Octa-core (1x2.9 GHz Cortex-A720 & 3x2.6 GHz Cortex-A720 & 4x1.9 GHz Cortex-A520)
GPU Xclipse 540
RAM (Memory) 8/12GB
Storage 128/256GB
External Storage -
Operating System Android 15
User Interface One UI 7

Design

Dimensions 162.2 x 77.5 x 7.4 mm
Weight 198 gram
Design Features Glass front (Gorilla Glass Victus+), glass back (Gorilla Glass), aluminum frame
Warna: Awesome Pink, Awesome Olive, Awesome Graphite, Awesome Lightgray
Battery Li-Po 5,000 mAh, non-removable
45W wired

Display

Screen Type Super AMOLED, 120Hz, HDR10+, 1900 nits (Peak)
Size and Resolution 6.7 inches, 1080 x 2340 pixels, 19.5:9 ratio
Touch Screen capacitive touchscreen
Features 120Hz refresh rate
1200 nits (HBM)
1900 nits (peak)
Gorilla Glass Victus+

Network

Network Frequency GSM/ HSPA/ LTE / 5G
SIM Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by)
Data Speed HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A (2CA) Cat6 400/50 Mbps, 5G

Camera

Multi Camera Yes (Rear)
Rear 50 MP, f/1.8, (wide), 1/1.56",
12 MP, f/2.2, 123˚ (ultrawide),
5 MP, f/2.4, (macro)
Front 12 MP, f/2.2, 26mm (wide)
Flash Yes
Video UHD 4K (3840 x 2160) @30fps
Camera Features panorama, HDR, PDAF, OIS, gyro-EIS

Connectivity

Wi-fi Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6, dual-band, Wi-Fi Direct
Bluetooth 5.3, A2DP, LE
USB USB Type-C 2.0, OTG
GPS Yes, with A-GPS, GLONASS, BDS
HDMI No
NFC
Infrared No

Smartphone Features

Multimedia Features Stereo speakers
FM Radio Yes
Web Browser HTML 5, Google Chrome
Messaging SMS, MMS, Instant Messaging
Sensors Fingerprint (under display, optical), accelerometer, gyro, compass, Virtual Proximity Sensing

Artikel berjudul Review Samsung Galaxy A56 5G: Bawa Fitur AI Eksklusif, Semakin Cantik dan Komplit yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id

Read Entire Article