Ribuan Kendaraan Abaikan Unit Penimbangan

1 day ago 6
ARTICLE AD BOX
Namun, para oknum sopir kendaraan barang nekat menerobos tanpa masuk timbangan atau yang lazim disebut ngeblong. Data UPPKB Cekik menunjukkan, dalam dua hari pengawasan pada Senin (26/5) dan Selasa (27/5), tercatat ada sebanyak 2.557 unit kendaraan barang yang melintas. Namun, hanya 1.160 unit yang masuk ke jembatan timbang. Sisanya, sebanyak 1.387 unit, tidak mematuhi aturan dan langsung melanjutkan perjalanan tanpa pemeriksaan.

Pengawas Satuan Pelaksana (Wasatpel) UPPKB Cekik, I Made Ria Fran Dharma Yudha mengakui banyaknya angkutan barang, khususnya yang masuk Bali, masih membandel tidak masuk jembatan timbang. Fenomena ngeblong itu pun dinyatakan terus meningkat. "Sebelumya rata-rata per hari ada sekitar 500 kendaraan (kendaraan barang yang tidak masuk timbangan). Saat ini pun makan banyak," ujar Yudha, Rabu (28/5).

Yudha menyatakan, para oknum sopir kendaraan barang yang ngeblong itu pun berbagai macam. Baik itu pick up, truk, hingga tronton yang biasanya melanggar aturan muatan. Mereka tidak menghiraukan walaupun sudah diarahkan petugas yang juga sengaja ditempatkan di depan timbangan. 

"Rambu arah juga sudah ada. Kalaupun ada yang masuk, juga ada yang hanya lewat tanpa mau diperiksa. Sedangkan kita tidak berani menghentikan karena kendaraan tersebut berat. Malah bisa kita yang ditabrak," ujar Yudha.

Dampak dari truk yang ngeblong ini pun cukup serius. Selain masalah kerusakan jalan akibat kelebihan muatan yang tidak terkontrol, kendaraan barang yang ngeblong ini pun diketahui kerap memicu kecelakaan ataupun mengganggu kelancaran lalu lintas. "Itu memang terbukti. Dari beberapa kejadian, sempat kita cek datanya di sini, dan ternyata memang tidak ada masuk timbangan," ucapnya. 

Untuk menangani masalah ini, Yudha mengaku, ada rencana menggelar operasi penertiban dengan melibatkan pihak terkait. Di samping itu, pihaknya juga akan berusaha menggencarkan sosialisasi guna mendorong kepatuhan para sopir serta pengusaha atau pemilik barang yang disebut menjadi kunci dalam persoalan angkutan barang ini. 

Yudha menambahkan, saat ini pihaknya di UPPKB Cekik juga tengah melakukan pembenahan internal. Selain memastikan fungsi pengawasan berjalan maksimal, pihaknya juga menekankan pentingnya integritas petugas. Hal ini pun mengingat jembatan timbang selama ini juga kerap disorot soal dugaan pungutan liar (pungli). "Saya sudah ingatkan kepada seluruh jajaran jangan sampai ada berani macam-macam. Kita peringatkan agar semua berjalan sesuai aturan," ucap Yudha.7 ode
Read Entire Article