SMK Festival 2025, Wadah Talenta dan Inovasi Siswa se-Bali

1 week ago 4
ARTICLE AD BOX
Festival ini menampilkan beragam lomba, pameran, serta pertunjukan yang melibatkan siswa dan guru dari SMK, SMA, dan SLB se-Bali, seperti Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKSN), Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI), serta stand UMKM mitra SMK, ekshibisi, dan hiburan lainnya.

Dalam sambutannya, Gubernur Wayan Koster mengapresiasi festival ini sebagai ajang strategis untuk menumbuhkan potensi dan kreativitas siswa Bali, khususnya dari jenjang SMK.

“Ini adalah wahana yang bagus untuk menyiapkan diri sebelum masuk dunia kerja, agar menjadi tenaga kerja yang produktif, berkualitas, dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi Bali,” ujar Koster.

Ia menekankan, SMK Festival merupakan bagian dari pembangunan sumber daya manusia unggul dalam kerangka Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Kualitas SDM Bali, menurutnya, telah diakui di tingkat global dengan banyaknya tenaga kerja Bali yang bekerja di luar negeri, mulai dari Jepang, Australia, hingga Eropa.

“SMK Festival memberikan wawasan dan praktik dunia kerja kepada siswa, terutama terkait dunia usaha dan industri,” tegasnya.


Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, menyebut SMK Festival merupakan momentum kolaborasi antara dunia pendidikan vokasi dengan Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja (DUDIKA).

“Festival ini mewujudkan strategi revitalisasi SMK, di antaranya pengembangan SDM, link and match dengan industri, kurikulum berbasis industri, hingga teaching factory,” kata Boy. Ia juga menyoroti pentingnya penggunaan media video dan portofolio digital dalam membangun keterampilan siswa.

Selain itu, pengembangan kearifan lokal dan peran SMK sebagai penggerak ekonomi daerah juga menjadi fokus utama. “Kami ingin menjadikan SMK sebagai motor penggerak ekonomi lokal yang berakar pada potensi daerah,” tambahnya.

Dukungan terhadap SMK Festival juga datang dari kalangan akademisi. Rektor Universitas STEKOM, Dr Joseph Teguh Santoso MKom, menyoroti pentingnya partisipasi siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) dalam festival ini. Ia menilai inklusi dalam pendidikan vokasi masih menjadi tantangan besar, terutama dalam akses ke dunia kerja.

“Kesempatan kerja bagi lulusan SLB masih sangat terbatas. Banyak pengusaha takut repot. Padahal tidak semenakutkan itu. Saya sendiri mempekerjakan mereka. Saya berharap pengusaha di Bali semakin peduli dan membuka kesempatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” ujarnya.

SMK Festival 2025 bukan sekadar ajang lomba, namun juga wadah pengembangan karakter, keterampilan, dan jiwa kewirausahaan siswa. Dengan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, festival ini diharapkan mampu memperkuat pendidikan vokasi dan membuka jalan bagi generasi muda Bali memasuki dunia kerja secara kompeten dan inklusif. *adi

Read Entire Article