ARTICLE AD BOX
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha mengatakan jumlah seniman yang tampil tahun ini terbanyak dalam lima tahun terakhir. Adapun tahun 2021 seniman yang terlibat sebanyak 7.955 orang, tahun 2022 sebanyak 16.197 orang, tahun 2023 sebanyak 19.009 orang, dan tahun 2024 sebanyak 13.561 orang.
Dari sisi kelompok seni/sekaa yang tampil juga mengalami peningkatan. Jumlah lembaga seni tahun ini 517 meningkat dari tahun 2024 yang hanya 285 lembaga. Sedangkan, pada tahun 2023 sebanyak 309 lembaga, tahun 2022 sebanyak 201 lembaga dan 2021 hanya 180 lembaga. Bertambahnya jumlah seniman dan kelompok seni yang tampil mengakibatkan jumlah sajian seni PKB tahun ini juga meningkat. Para seniman tahun ini akan menyajikan 592 pergelaran seni. Jumlah ini meningkat dari PKB tahun 2024 yang jumlahnya 532 sajian seni.
“Tahun ini memang ada peningkatan signifikan dari segi jumlah sajian seni dan jumlah senimannya karena kita mampu membiayai dan banyak juga partisipasi tanpa kita biayai,” ujar Arya Sugiartha di Kantor Disbud Bali, Jalan Juanda, Niti Mandala, Denpasar, Rabu (21/5).
Mantan Rektor ISI Bali ini mengungkapkan, pada perhelatan PKB tahun 2025 ini Pemerintah Provinsi Bali menganggarkan biaya jasa kesenian, yaitu untuk 22 sekaa dibiayai sebesar Rp35.000.000, 5 sekaa dibiayai Rp100.000.000 (kesenian kolosal, kesenian rekonstruksi, dan pendamping Gong Kebyar) dan 4 sekaa dibiayai Rp198.000.000 (penyaji sendratari, garapan pawai pembukaan). PKB Tahun 2025 mengangkat tema ‘Jagat Kerthi: Loka Hita Samadaya, Harmoni Semesta Raya’. Tema itu memiliki makna yang mendalam mengenai keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan dan alam semesta. Jagat Kerthi merujuk pada dunia yang suci dan harmonis, sementara Loka Hita Samadaya berarti Kesejahteraan Dunia atau Kebaikan Bersama.
Harmoni Semesta Raya adalah perwujudan dari seluruh konsep tersebut, menunjukkan bahwa keselarasan dan kesejahteraan di dunia ini bergantung pada keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan. Pesta seni milik masyarakat Bali bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan seni serta budaya Bali, sehingga menampilkan berbagai materi, yaitu Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Bali World Culture Celebration (Perayaan Budaya Dunia, Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni), dan Jantra Tradisi Bali (Pekan Kebudayaan Daerah).
Pelaksanaan PKB tahun 2025 kembali dipusatkan di Taman Budaya Provinsi Bali (Art Centre) Denpasar. Sementara pawai pembukaan kembali digelar di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) Niti Mandala Denpasar. Pawai dimulai dari simpang tiga Jalan Juanda dan Jalan Raya Puputan, melewati panggung kehormatan, dan berakhir di depan Kantor Kementerian Keuangan Wilayah Bali. Pawai ini diikuti oleh kabupaten/kota di Bali dengan melibatkan sepasang Jegeg Bagus, Barisan Tarian Khas Daerah Kabupaten/Kota/Desa Adat, Barisan Uparengga dan Garapan Tematik
Meski format pawai budaya masih sama, tahun ini panitia menyediakan tribun untuk penonton. Jadi, selain panggung VVIP untuk tamu undangan, Disbud Bali juga akan menyediakan tribun untuk penonton di sisi utara Jalan Raya Puputan. Tribun penonton akan dibuat full dari timur sampai ke barat, namun tidak beratap.
"Settingan panggungnya sama, namun sekarang kita nambah ada tribun penonton. Sebab, penonton juga harus diberikan akses yang bagus lah biar pengunjung juga enak nontonnya, sama seperti para pejabat di bagian selatan. Mudah-mudahan penonton semakin nyaman menonton PKB," kata Arya Sugiartha. 7 adi
JUMLAH SENIMAN-SEKAA PKB
NO TAHUN JML SENIMAN JML SEKAA
1 2021 7.955 180
2. 2022 16.197 201
3. 2023 19.009 180
4. 2024 13.561 285
5. 2025 20.089 517
*) Sumber: Dinas Kebudayaan Provinsi Bali