ARTICLE AD BOX
Kemenangan ini menjadi yang kedua bagi Garuda Muda, setelah sebelumnya menekuk Korea Selatan 1-0. Hasil tersebut juga memastikan langkah Indonesia menuju putaran final FIFA U-17 World Cup Qatar 2025.
Tim besutan Bima Sakti sempat membuat pendukung bersorak pada menit ke-9 saat Mierza Firjatullah mencetak gol dari jarak dekat. Namun, kegembiraan itu pupus karena gol dianulir wasit akibat offside.
Tak patah semangat, skuad Merah Putih terus menekan. Hasilnya terlihat pada menit ke-15 ketika Zahaby Gholy memanfaatkan kesalahan pemain belakang Yaman di luar kotak penalti dan melepaskan tembakan keras yang bersarang di gawang Wesam Al-Asbahi.
Sembilan menit berselang, Indonesia menggandakan keunggulan lewat kerja sama apik. Kesalahan barisan belakang Yaman di dalam kotak penalti dimanfaatkan Gholy yang mengirim umpan matang kepada Fadly Alberto. Tanpa kawalan, Fadly Alberto menanduk bola melambung melewati kiper dan mengubah skor menjadi 2-0.
Indonesia nyaris menambah gol pada menit ke-31 lewat aksi Putu Panji. Setelah melewati bek lawan, sundulannya dari jarak dekat sayangnya masih tepat di pelukan kiper.
Yaman mencoba bangkit lewat sepakan Abdullah Abdullah di menit ke-39, namun kiper Dafa Al Gasemi tampil sigap mengamankan bola.
Memasuki babak kedua, Yaman langsung menekan. Mereka memperkecil ketertinggalan pada menit ke-50 lewat penalti yang dikonversi sang kapten Mohammed Al Garash, setelah Karem Abdulatif dijatuhkan Putu Panji di kotak terlarang.
Tekanan demi tekanan diberikan Yaman melalui Esam Al Sakkaf dan Abdulatif. Namun Indonesia tak tinggal diam. Fandi Ahmad dan Evandra Florasta terus merepotkan lini belakang lawan dengan kecepatan dan pergerakan tanpa bola.
Laga berakhir dramatis. Pada menit ke-85, kiper Al-Asbahi menjatuhkan Rafi Rasyiqa di kotak penalti. Evandra Florasta yang maju sebagai eksekutor sukses menunaikan tugas dan membawa Indonesia unggul 3-1.
Tim besutan Bima Sakti sempat membuat pendukung bersorak pada menit ke-9 saat Mierza Firjatullah mencetak gol dari jarak dekat. Namun, kegembiraan itu pupus karena gol dianulir wasit akibat offside.
Tak patah semangat, skuad Merah Putih terus menekan. Hasilnya terlihat pada menit ke-15 ketika Zahaby Gholy memanfaatkan kesalahan pemain belakang Yaman di luar kotak penalti dan melepaskan tembakan keras yang bersarang di gawang Wesam Al-Asbahi.
Sembilan menit berselang, Indonesia menggandakan keunggulan lewat kerja sama apik. Kesalahan barisan belakang Yaman di dalam kotak penalti dimanfaatkan Gholy yang mengirim umpan matang kepada Fadly Alberto. Tanpa kawalan, Fadly Alberto menanduk bola melambung melewati kiper dan mengubah skor menjadi 2-0.
Indonesia nyaris menambah gol pada menit ke-31 lewat aksi Putu Panji. Setelah melewati bek lawan, sundulannya dari jarak dekat sayangnya masih tepat di pelukan kiper.
Yaman mencoba bangkit lewat sepakan Abdullah Abdullah di menit ke-39, namun kiper Dafa Al Gasemi tampil sigap mengamankan bola.
Memasuki babak kedua, Yaman langsung menekan. Mereka memperkecil ketertinggalan pada menit ke-50 lewat penalti yang dikonversi sang kapten Mohammed Al Garash, setelah Karem Abdulatif dijatuhkan Putu Panji di kotak terlarang.
Tekanan demi tekanan diberikan Yaman melalui Esam Al Sakkaf dan Abdulatif. Namun Indonesia tak tinggal diam. Fandi Ahmad dan Evandra Florasta terus merepotkan lini belakang lawan dengan kecepatan dan pergerakan tanpa bola.
Laga berakhir dramatis. Pada menit ke-85, kiper Al-Asbahi menjatuhkan Rafi Rasyiqa di kotak penalti. Evandra Florasta yang maju sebagai eksekutor sukses menunaikan tugas dan membawa Indonesia unggul 3-1.
Empat menit kemudian, Evandra Florasta kembali mencetak gol keduanya. Ia menerima umpan dari Josh Holong, melepaskan tembakan pertama yang ditepis kiper, namun berhasil menyambar bola muntah untuk menutup laga dengan skor 4-1.
Seusai laga Evandra menyatakan bersyukur bisa memenangi laga dan melesakkan dua gol bagi Timnas. “Saya senang dan beterimakasih pada teman-teman yang turut memberi kontribusi terciptanya gol,” kata Evandra yang di laga pertama juga menjebol gawang Korea Selatan.
Ia pun menyebut jika hadiah penalti yang diberikan wasit untuk Yaman tak menggoyahkan semangat. “Mental kami kuat dan bisa membalikkan keadaan,” ujar Evandra.
Kini Evandra mengincar kemenangan ketiga bagi Timnas U-17 pada Kamis (17/4/2025) saat bertemu Afghanistan. “Moga-moga bisa sapu bersih kemenangan di Grup C,” ujarnya.
Kemenangan ini membawa Indonesia lolos ke babak perempat final untuk ketiga kalinya dalam tujuh penampilan di Piala Asia U-17, serta mengamankan satu tempat di Piala Dunia U-17 Qatar 2025.