ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali - Keamanan menjadi salah satu perhatian di Kota Denpasar saat ini. Terkait hal itu, Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara mengemukakan pihaknya telah membentuk tim gabungan yang beranggotakan pemerintah, TNI, Polri, Pecalang, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Jaya Negara menyebut telah memetakan beberapa titik rawan di Denpasar.
“Tim gabungan ini sudah terbentuk dan sudah ada posnya di Satpol PP,” kata Jaya Negara, Jumat (14/3).
Titik rawan ini meliputi kawasan Taman Pancing Pemogan, Lapangan Niti Mandala (atau Lapangan Renon), Lapangan Lumintang, dan kawasan Catur Muka Denpasar. “Tim gabungan sudah rutin melakukan patroli dan memberikan atensi pada titik rawan tersebut,” imbuhnya.
Selain itu, pemkot juga memperbanyak CCTV dan lampu penerangan jalan di Kota Denpasar. Untuk lampu penerangan jalan, pengadaannya menggunakan sistem kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). “Untuk alat penerangan jalan kami lakukan KPBU dan akan tambah 16.000 titik lampu,” ujar Jaya Negara.
Untuk CCTV, saat ini sudah ada 40 unit yang tersebar di Kota Denpasar. “Kami akan tambah 34 unit sehingga totalnya akan jadi 74,” tandas politisi asal Kelurahan Penatih, Denpasar Timur, ini.
Kepala Satpol PP Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Bawa Nendra, mengatakan pembentukan tim gabungan memang sudah ada sejak lama. Akan tetapi, proses patroli bersama TNI-Polri dan Linmas lebih digencarkan lagi terutama di tempat-tempat rawan seperti Taman Pancing, Lapangan Puputan, Lapangan Lumintang, dan jalan-jalan yang berpotensi terjadi gangguan ketertiban.
Kata dia, untuk mengantisipasi ketertiban umum pihaknya bahkan sudah memasang plang larangan ada aktivitas melewati pukul 12.00 malam. “Salah satunya Taman Pancing di jam rawan pukul 10.00 malam (22.00 Wita) ke atas. Puputan Badung, Lumintang, sepanjang Jalan Mahendradata itu jadi antisipasi kami soalnya di Jalan Mahendradata sering ada balap liar,” ucap Bawa Nendra.
Namun, untuk saat ini dengan gencarnya melakukan patroli, pihaknya lebih melakukan pemantauan hingga ke tengah lapangan. Sebelumnya, kawasan rawan tersebut sering menjadi tempat keributan dan tempat minum minuman keras.
“Tetapi sekarang sudah berkurang. Karena, sekarang sudah kami sisir, kalau ada (aktivitas) sampai pukul 12 malam, kami bubarkan. Pelanggaran ketertiban umum pasti meningkat di Denpasar karena wilayah pusat kota,” tandas Bawa Nendra. 7 mis