‘Tol Gilimanuk–Mengwi Tak Dicoret dari PSN’

2 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali 
Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan komitmennya mempercepat proyek Jalan Tol Jagat Kerthi Bali Gilimanuk–Mengwi sepanjang 96,84 kilometer untuk mengatasi kemacetan yang kian parah. Dalam acara halal bihalal yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali pada Sabtu (19/4), Gubernur Koster mengungkapkan perkembangan terbaru proyek ini sekaligus mengajak masyarakat mendukung visi Bali yang lancar dan bersih.

Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PU disebut sudah datang ke Bali dan bertemu dengan Gubernur Koster. Bahkan DJPI  telah meninjau wilayah Pekutatan, Jembrana, pada pekan lalu. 

Proyek tol ini dibagi menjadi tiga tahap. Tahap I Gilimanuk–Pekutatan (53,6 km). Tahap II Pekutatan–Soka (24,3 km). Tahap III Soka–Mengwi (18,9 km). “Pihak swasta siap menggarap Tahap I dan III, sementara Tahap II diserahkan kepada pemerintah,” ujar Gubernur Koster di acara yang digelar di Harris Hotel, Denpasar, tersebut. 

Dengan biaya konstruksi Rp 5 triliun dan pembebasan lahan Rp 4 triliun, proyek ini tetap menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Gubernur Koster optimistis proyek ini akan berlanjut, didukung oleh Menteri Bappenas. “Saya sudah menghadap Menteri PU. Doakan agar lancar,” katanya. 

Selain tol, proyek subway juga sedang dalam tahap perubahan fase dengan melibatkan pihak ketiga. Infrastruktur ini melibatkan sharing pembiayaan antara Pemprov Bali dan kabupaten/kota seperti Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan, dengan target penyelesaian bertahap hingga 2029. “Badung ditargetkan selesai 2026, paling lambat 2029,” tambah Gubernur Koster, yang menugaskan Wagub I Nyoman Giri Prasta memimpin pembangunan infrastruktur.

Acara halal bihalal yang dihadiri 300 tokoh lintas agama tersebut, menjadi ajang silaturahmi pasca-Idul Fitri 1446 H untuk mendukung visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Gubernur Koster hadir didampingi oleh Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta.

Ketua MUI Bali H Mahrusun Hadyono, menyatakan dukungan terhadap program Gubernur Koster, termasuk upaya mengatasi kemacetan dan sampah. “Kami akan membantu sosialisasi kepada umat Muslim,” ujarnya.

Acara ini juga menunjukkan komitmen Bali bersih dengan tidak menggunakan botol plastik.

Kemacetan menjadi fokus Gubernur Koster karena pertumbuhan infrastruktur tertinggal dibanding jumlah penduduk dan wisatawan. “Dulu (saat pandemi) jalanan sepi, sekarang macet karena aktivitas tinggi. Infrastruktur harus dikejar,” tegasnya. 

Selain jalan tol, Gubernur Koster menyebut proyek pendukung seperti underpass, parkiran di Padanggalak, dan penambahan 10 bus listrik dari Korea Selatan untuk transportasi ramah lingkungan. “Jangan terlalu banyak mobil pribadi di jalanan,” imbuh Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, ini.

Tak hanya kemacetan, Gubernur Koster juga menyoroti masalah sampah sebagai tantangan besar bagi citra pariwisata Bali. “Malu kita sebagai destinasi dunia jika sampah tak selesai. Saya akan memimpin langsung,” tandasnya. 

Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini pun menargetkan Bali bersih dalam dua tahun dengan pelarangan plastik sekali pakai hingga desa adat dan penggunaan incinerator untuk sampah besar di Denpasar dan Badung melalui program nasional.

Sebagai destinasi yang menyumbang lebih dari 40 persen wisatawan mancanegara dan devisa negara, Bali diharapkan naik kelas dengan infrastruktur dan lingkungan yang lebih baik. “Jika kompak, Bali bisa bebas macet dan bersih lebih cepat. Ekonomi akan tumbuh, dari minus 1,45 persen pada 2020 menjadi 5,48 persen pada 2024,” tutur Gubernur Koster sembari meminta dukungan doa dari masyarakat. 7 mao
Read Entire Article