Tradisi Pladu: Berburu Ikan Mabuk di Sungai Brantas

2 hours ago 4
ARTICLE AD BOX
Dalam tradisi pladu, air dari Bendungan Wonorejo dilepas ke aliran Sungai Brantas, menyebabkan debit air meningkat tajam dan membawa endapan lumpur. Kondisi tersebut membuat banyak ikan kehilangan keseimbangan dan mudah ditangkap. Warga, baik dewasa maupun anak-anak, berbondong-bondong turun ke sungai dengan membawa jaring, ember, hingga alat seadanya untuk mengais ikan.

"Kegiatan ini memang berbahaya karena arus sungai sangat deras dan berlumpur. Tapi setiap tahun tetap ramai, banyak yang berharap bisa mendapatkan ikan dalam jumlah banyak," ujar salah seorang warga, Joko Santoso, 38.

Menurut Joko, berburu ikan saat pladu menjadi semacam pesta rakyat. Banyak warga dari desa-desa sekitar yang rela datang sejak pagi hari untuk ikut berburu. Ikan-ikan hasil tangkapan, seperti ikan nila, lele, hingga wader, biasanya langsung dijual di pinggir sungai atau dibawa pulang untuk konsumsi keluarga.

Tradisi pladu sendiri sudah berlangsung puluhan tahun dan menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat sekitar Sungai Brantas. Selain sebagai sarana berburu ikan, pladu juga dipercaya membantu menjaga ekosistem sungai dengan membersihkan endapan lumpur dan memperbarui habitat ikan. Namun, sejumlah pihak mengingatkan perlunya edukasi kepada warga agar tradisi ini tetap berjalan aman. 

Read Entire Article